Lama Baca 3 Menit

Saham Evergrande Hong Kong Ditangguhkan, Raksasa Real Estat Lain Akan Akuisisi?

05 October 2021, 05:50 WIB

Saham Evergrande Hong Kong Ditangguhkan, Raksasa Real Estat Lain Akan Akuisisi?-Image-1

Saham Evergrande Hong Kong tiba-tiba ditangguhkan - Image from CFP

Bolong.id -  Grup Evergrande asal Tiongkok yang berada dalam krisis utang menunda perdagangan tanpa peringatan. Sebelumnya, beberapa pemegang obligasi mengklaim bahwa Evergrande melewatkan tenggat waktu pembayaran bunga obligasi pekan lalu. Pun demikian, penghentian perdagangan belum disebutkan.

Dilansir dari dw.com pada Senin (4/10/2021), Bursa Efek Hong Kong tidak menjelaskan alasan penangguhan perdagangan saham tersebut. Perlu dicatat bahwa grup real estat besar lainnya, Hopson Development, juga mengumumkan penangguhan perdagangan karena perusahaan tersebut akan mengakuisisi perusahaan yang terdaftar di Hong Kong.

Menurut laporan, seseorang pakar di bidang properti mengatakan bahwa Hopson Development bermaksud untuk mengakuisisi sekitar 51% saham Evergrande Property dan menjadi pemegang saham pengendali. Hopson Development sendiri telah menilai Evergrande Property lebih dari HK$40 miliar (sekitar Rp 72,7 T), sementara Evergrande diperkirakan akan memulihkan lebih dari HK$20 miliar (sekitar Rp 37,1 T). Transaksi terakhir akan dikonfirmasi dalam beberapa hari ke depan.

Reuters melaporkan bahwa baik Evergrande maupun Hopson Development tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sebagai informasi, niai obligasi Evergrande mencapai ratusan miliar dolar, setara dengan 2% dari PDB Tiongkok. Sepanjang tahun ini, saham Evergrande telah anjlok hingga 80%, sementara divisi layanan propertinya juga turun 43%.

Pada 30 September 2021, Evergrande menyatakan bahwa departemen manajemen kekayaannya telah membayar 10% dari produk manajemen kekayaan (Wealth Management Products), yang sebagian besar dimiliki oleh investor ritel domestik. Namun, pada saat yang sama, Evergrande masih memiliki utang luar negeri hampir 20 miliar dolar AS dan telah dua kali melewatkan tenggat waktu pembayaran bunga obligasi luar negeri pada akhir September.

Bulan ini, Evergrande juga menghadapi tenggat waktu untuk pembayaran tatap muka obligasi dolar AS senilai US$162 juta (Sekitar Rp 2,31 T).

Orang-orang yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa pemerintah Tiongkok mendorong perusahaan milik negara dan pengembang real estat yang didukung negara untuk membeli beberapa aset Evergrande. Pada tanggal 29 September 2021, Evergrande Group mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan milik negara Tiongkok bahwa pihak lain akan menghabiskan US$1,5 miliar (Sekitar Rp 21,4 T) untuk mengakuisisi mayoritas kepemilikan Evergrande di bank komersial di Liaoning.

Informasi Seputar Tiongkok